Biografi
Banyak yang mengatakan bahwa guru yang bernama BASRI WAHID ini salah mengambil jurusan. Pasalnya, karena ia lebih banyak berkecimpung di bidang seni musik ketimbang bidang bahasa dan sastra Indonesia. Seni telah menjadi bagian dalam kehidupannya. Pria yang hobinya menyanyi dan bermain musik ini telah menciptakan beberapa lagu daerah Belitung, menciptakan lagu Mars dan Hymne beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Belitung, menjadi juri dalam bebagai lomba seni baik tingkat kabupaten maupun propinsi.
Guru kelahiran Belitung 15 Juli 1968 ini., menamatkan pendidikannya di Program Diploma 3 Fakultas Kegurun dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya tahun 1990. Menyelesaikan S.1 Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Terbuka Tahun 1998.
Ia mengawali kariernya sebaai guru PNS di SMA Negeri 2 Tanjungpandan sejak tahun 1993. Pernah mendapat promosi menjadi kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Sijuk dari tahun 2010 hingga 2012, kepala SMA Negeri 2 Tanjungpandan dari tahun 2012 hingga tahun 2014, pernah menjadi kasi kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selama delapan bulan. Karena keinginan yang kuat untuk kembali mengabdi sebagi guru, pada awal tahun 2015, guru yang memiliki dua anak ini mengabdikan dirinya di almamaternya SMA Negeri 1 Tanjungpandan hingga sekarang.
Pengalaman menulisnya adalah:
1. Pernah mengisi kolom opini surat kabar daerah
2. Menulis cerita pendek pada surat kabar daerah
3. Menjuarai Menulis Buku Fiksi Tingkat Propinsi Sumsel pada Tahun 1997.
4. Menjadi anggota penyair dalam Antologi 99 Puisi 99 Penyair “Puisi Bingung Seorang Guru” yang diterbitkan UBB Tahun 2006
5. Menjadi anggota penulis cerpen dalam buku kumpulan Cepen Hiski “ Guru Teladan” tahun 2005
6. Juara III Lomba karya tulis “Inovasi Pembelajaran” Tingkat Propinsi Babel Tahun 2005 dan 2006
7. Juara I Festival Menulis untuk guru yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, tahun 2016.
8. Buku Kumpulan Puisi "Waktu Tak Pernah Khianat", Pustaka Media Guru Tahun 2018.
9. Anggota penulis buku kumpulan cerpen "Angka yang Bernyawa" Pustaka Media Guru Tahun 2018.